KLASIFIKASI DAN PENGENALAN JENIS
A. Ternak Unggas (Poultry)
Ternak unggas merupakan jenis-jenis unggas yang dibudidayakan untuk tujuan produksi sebagai penghasilan pangan sumber protein hewani bagi kehidupan masyarakat.
B. Ilmu Ternak Unggas (Poultry Science)
Ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip produksi (pembibitan, pembesaran, produksi telur) penanganan produk, dan pemasaran produk ternak unggas.
C. Jenis Ternak Unggas
Ayam
Itik
Kalkun
Puyuh
Merpati
D. Sejarah Pembentukan Ternak Unggas
- Teori Evolusi
- Teori Domestikasi
Note : Tanda biru pada huruf sudah di jelaskan di laman blog sebelumnya, check in
E. Jenis-jenis Ayam Hutan
- Gallus gallus atau gallus bankiva
- Gallus varias
- Gallus sonnerati
- Gallus lafayetti
Note : Tanda biru pada huruf sudah di jelaskan di laman blog sebelumnya, check in
F. Sistem Klasifikasi Unggas
Sistem Klasifikasi Zoologi
Sistem Klasfikasi Standar
a. Kelas Inggris
b. Kelas Amerika
c. Kelas Mediterania
d. Kelas Asia
Sistem Klasfikasi tipe Tujuan Ekonomis
a. Tipe Petelur
b. Tipe Dwiguna
c. Tipe Pedaging
http://animalscienceundip.blogspot.com/2015/01/pip-unggas.html
G. Klasifikasi Ayam Indonesia
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi |
- Ayam Buras (Bukan Ras) atau Ayam Lokal
- Ayam Asli Indonesia
- Ayam luar yang telah berada di dalam masyarakat dan dikembangkan
2. Ayam Ras
Merupakan padang gembalaan, campur tangan manusia hampir sangat kecil. Sistem peeliharaan ekstensif ayam dipelihara di suatu padang umbaran yang luas, tempat ayam melakukan segala aktivitasnya. Kebutuhan pakan hampir seluruhnya diperoleh dari padang umbaran, berupa tanaman hijau dan serangga. Pakan tambahan hanya sebagaian kecil atau kadang-kadang diberikan oleh pengelola. Padang umbaran hanya dilengkapi dengan tempat naungan untuk berteduh serta menghindari hujan dan panas, tidak ada kandang secara khusus.
2. Sistem Semi Intensif
Terdapat campur tangan manusia, namun tidak secara keseluruhan. Pada sistem semi intesif, ayam dipelhira di padang umbaran yang terbatas. Kandang disediakan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhannya, seperti makan, minum, bertelur, berteduh dan tidur. Sedangkan padang umbaran hanya untuk melakukan exerxise, berjemur, dan mencari pakan tambahan.
3. Sistem Intensif
Pada pemeliharaan sistem intensif, ayam dipelihara secara terbatas di dalam kandang. Aktivivitasnya sangat terbatas di dalam kandang. Semua kebutuhan hidupnya tergantung pada yang disediakan oleh pengelola (peternak).
a. Rencana umum
2. Industri Proses Produksi
a. Peraturan yang mengatur
- Ayam Unggul Impor
- Ayam yang diimpor pada tahun 60-an merupakan bangsa ayam murni (pure breed).
- Tahun 70-an sampai sekarang, impor ayam berupa komersial stock/final stock/ayam niaga/strain ayam.
H. Sistim Pemeliharaan Ternak
1. Sistem Ekstensif (Free range)Merupakan padang gembalaan, campur tangan manusia hampir sangat kecil. Sistem peeliharaan ekstensif ayam dipelihara di suatu padang umbaran yang luas, tempat ayam melakukan segala aktivitasnya. Kebutuhan pakan hampir seluruhnya diperoleh dari padang umbaran, berupa tanaman hijau dan serangga. Pakan tambahan hanya sebagaian kecil atau kadang-kadang diberikan oleh pengelola. Padang umbaran hanya dilengkapi dengan tempat naungan untuk berteduh serta menghindari hujan dan panas, tidak ada kandang secara khusus.
2. Sistem Semi Intensif
Terdapat campur tangan manusia, namun tidak secara keseluruhan. Pada sistem semi intesif, ayam dipelhira di padang umbaran yang terbatas. Kandang disediakan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhannya, seperti makan, minum, bertelur, berteduh dan tidur. Sedangkan padang umbaran hanya untuk melakukan exerxise, berjemur, dan mencari pakan tambahan.
3. Sistem Intensif
Pada pemeliharaan sistem intensif, ayam dipelihara secara terbatas di dalam kandang. Aktivivitasnya sangat terbatas di dalam kandang. Semua kebutuhan hidupnya tergantung pada yang disediakan oleh pengelola (peternak).
I. Kelebihan dan Kekurangan Setiap Sistim Pemeliharaan
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi |
J. Pedoman dan Perencanaan Usaha
1. Pedoman Penyusunan Proposala. Rencana umum
- Nama
- Bentuk
- Bidang
- Macam produksi pokok
- Jumlah maksimal yang akan dicapai
- Kapan produksi maksimal dicapai
- Uraian lebih lanjut tentang produk dan usaha
2. Industri Proses Produksi
a. Peraturan yang mengatur
- KEPPRES No. 50 Tahun 1981
- KEPPRES No. 22 Tahun 1990 dan SK Menteri Pertanian No. 272 Tahun 1996
- Integrasi vertikal
Membutuhkan perjanjian kerjasama (ilegal contact) semua dibawah kendali skala besar (contractor), skala kecil dan sedang disebut contractor grower.
Sumber gambar : Dokumen pribadi |
Sumber gambar : Dokumen pribadi |
- Integrasi horisontal
Bentuk kerjasama antara beberapa peternakan atau perusahaan peternakan, dalam hal ini pengadaan faktor produksi sampai penanganan hasil dibawah kendali lebih dari satu orang (cooperatif)
Contoh : Pola Kemitraan plasma dan inti peternakan besar, industri sarana, produksi bertindak sebagai inti. Peternak kecil (koperasi) bertindak sebagai plasma, dan pada prinsipnya saling menguntungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar