Jumat, 09 Januari 2015

PIP (Unggas)

 KLASIFIKASI DAN PENGENALAN JENIS UNGGAS

A. Sejarah Domestikasi

 1. Teori evolusi

    Ayam berada sejak 160 juta tahun yang lalu, perkembangan ayam merupakan evolusi dari reptilia, dengan jenis Archeopteryx yang merupakan reptil bersayap dan mampu terbang pada jarak pendek namun tubuhnya belum ditutupi bulu. Archeopteryx memiliki paruh yang bergerigi dan memiliki tulang ekor yang panjang. Ayam pada saat sekarang ini muncul pada 60 juta tahun lalu.

    Bukti bahwa ayam merupakan evolusi dari reptilia adalah sisik yang terdapat pada cakarnya, berkembang biak dengan cara bertelur, dan pada saat perkembangan embrionik berdarah dingin. Saat ini, perkembangan ayam jauh dari nenek moyangnya yang awal, seperti contoh : ayam hutan.

 2. Teori domestikasi

    Domestikasi atau penjinakan adalah sistem yang dilakukan manusia, agar ayam dapat memberi nilai guna dan dapat dikembang biakan untuk tujuan komersial. Ayam peliharaan saat ini mengalami tahap domestikasi yang panjang yang berawal dari ayam hutan. Proses domestikasi ini terdapat dua teori yaitu : Teori monophyletic dan teori polyphyletic.

a.  Teori monophyletic
     Teori monophyletic dikemukan Charles Darwin, menurutnya ayam yam yanang berkembang saat ini merupakan ayam yang berasala dari satu jenis ayam hutan yang masih ada pada saat ini, yaitu Gallus gallus yang terdapat di hutan-hutan Asia Tenggara

b.  Teori polyphyletict.
     Teori ini mengemukakan bahwa ayam peliharaan saat ini berasal dari beberapa jenis ayam hutan yang masih berada di hutan di dunia ini. 

      Ayam hutan yang masih berada saat ini memiliki empat jenis, yaitu :
1.)  Gallus gallus atau Gallus bankica (ayam hutan merah), terdapat di hutan-hutan Asia Tenggara.
2.)  Gallus sonnerati (ayam hutan kelabu), terdapat di hutan-hutan India Selatan.
3.)  Gallus laffaetti (ayam hutan selon), terdapat di hutan-hutan pulau Ceylon.
4.)  Gallus varius (ayam hutan hijau), terdapat di hutan-hutan pulau Jawa.

Teori onophyletic berdasarkan adanya bukti sebagai berikut
1.) Perkawinan ayam hutan merah (Gallus gallus) dengan ayam peliharaan menghasilkan ayam keturunan yang vertil. Sedangkan dengan Gallus varius menghasilkan keturunan invertil.
2.) Hasil tes darah menunjukkan, ayam peliharaan yang ada di berbagai wilayah di dunia mengandung darah ayam hutan merah (Gallus gallus).
3.) Pada jenis-jenis ayam peliharaan lokal sering dijumpai warna bulu yang mirip dengan warna bulu ayam hutan merah (Gallus gallus).
4.) Ayam peliharaan dewasa ini memiliki jengger yang bergerigi, sedangkan Gallus varius berjengger halus. 
5.) Ayam peliharaan memiliki sepasang pial di bagian samping rahang, sedangkan Gallus varius berpial tunggal bagian bawah kerongkongan.

B. Klasifikasi

 1. Taksonomi zoologi

Filum        : Chordata
Subfilum   : Vertebrata
Kelas        : Aves
Subkelas   : Neornithes
Ordo         : Galliformes
Genus       : Gallus
Spesies     : Gallus domesticus

 2. Klasifikasi standar

Klasifikasi ini berdasarkan buku yang diterbitkan oleh perhimpunan peternak unggas Amerika Serikat, yaitu The American Standard of Perfection. Pengelompokan ayam berdasarkan, kelas, bangsa, varietas, strain.
a. Kelas
    Pengelompokan berdasarkan daerah asal pembentukannya. Contoh : Kelas Inggris, Kelas Amerika, Kelas Mediterania, Kelas Asia.

b. Bangsa
    Pengelompokan dalam satu kelas berdasarkan bentuk tubuhnya. Contoh : Kelas Inggris terdapat bangsa ayam sussex, orphington, dan cornish.

c. Varietas
     Pengelompokkan ayam dalam satu bangsa, bersadasarkan warna bulu dan jengger. Contohnya  adalah : white leghorn, brown leghorn, white plymouthrock, dan barred plymouth rock.

d. Strain
    Strain adalah sekelompok ayam yang dihasilkan oleh breederfarm melalui proses pemuliabiakan untuk tujuan ekonomis tertentu. contoh : stain ayam petelurhyline, harco,  dan  arbor acres. Sementara untuk ayam pedaging antara lain : CP 707, starbro, dan hybro.

    Berdasarkan buku standar, terdapat 11 kelas ayam, namun ada 4 kelas yang dianggap penting untuk dipelajari, yaitu : Kelas Inggris, Kelas Amerika, Kelas Mediterania, dan Kelas Asia

1.) Kelas Inggris
     Ayam kelas Inggris adalah sekelompok ayam yang dibentuk dan dikembangkan di Inggris. 
  • Bangsa-bangsa kelas inggris : sussex, cornish, orpington, australorp, dan dorking..
  • Karakteristik : tubuh besar, warna cuping merah, kulit putih, bulu ayam rapat, kerabang telur cokelat kekuningan.
  • Tipe pedaging
Note : Ayam bangsa cornish terutama white cornish biasanya dijadikan pejantan untuk pembentukan ayam pedaging. Dikawinsilangkan dengan betina plymouth rock.

Sumber Garmbar : http://nataashter.blogspot.com/

2.) Kelas Amerika
     Ayam kelas Amerika adalah sekelompok ayam yang dibentuk dan dikembangkan di Amerika.
  • Bangsa-bangsa Kelas Amerika : plymouth rock, wyandotte, rhode islan red (RIR), new hampshire, dan jersey.
  • Karakteristik : tubuh ramping, warna cuping merah, kulit putih, bulu mengembang, kerabang telur cokelat kekuningan, cakar tidak berbulu.
  • Tipe dwiguna

Sumber Gambar : http://nataashter.blogspot.com/

3.) Kelas Mediterania atau Laut Tengah
     Ayam kelas Mediterania adalah sekelompok ayam yang dibentuk dan dikembangkan di sekitar negara dan pulau di Laut Tengah seperti Spanyol dan Italia. 
  • Bangsa-bangsa Kelas Mediterania : leghorn, ancona, spanish, minorca, dan andalusia.
  • Karakteristik : tubuh ramping, warna cuping putih, kulit putih, bulu mengembang, kerabang telur putih.
  • Tipe petelur
Sumber Gambar : http://nataashter.blogspot.com/

Sumber gambar : http://peternakanuns.blogspot.com/

4.) Kelas Asia
      Ayam kelas Asia adalah sekelopok ayam yang dibentuk dan dikembangkan di wilayah Asia. 
  • Bangsa-bangsa Kelas Asia : Brahma, Langshan, Cochin China.
  • Karakteristik : Tubuh besar, warna cuping merah, kerabang telur beragam cokelat, kekuningan hingga putih.
  • Ciri Khas : Cakar berbulu, kulit berwarna putih sampai gelap
  • Tipe Pedaging
Sumber Gambar : http://nataashter.blogspot.com/

 3. Klasifikasi berdasarkan tipe

 a. Tipe petelur
     Ayam yang nilai komoditas ekonominya di telur, dikarenakan menghasilkan jumlah telur yang banyak dalam kurun waktu tertentu. namun setelah masa afkirnya, dagingnya pun masih dapat untuk dijual namun tidak sebagus dengan tipe pedaging.
  • Sifat : nervous atau mudah terkejut
  • Karakteristik : tubuh ramping, bulu mengembang, cuping telinga berwarna putih, kerabang telur berwarna putih, produksi telur tinggi namun pertumbuhan lamban.
  • Jumlah telur : 200 butir/ekor/tahun
  • Efisiensi dalam penggunaan ransum untuk membentuk telur
  • Tidak memiliki sifat mengeram
  • Contoh kelas : Kelas Mediterania
 b. Tipe pedaging
     Ayam yang nilai komoditasnya terdapat di daging, masa panennya cukup singkat yaitu 21 hari dikarenakan kememampuannya mengubah ransum menjadi bobot badan dengan pertumbuhan yang cepat.
  • Sifat : tenang
  • Karakteristik : tubuh besar, bulu merapat ketubuh, cuping telinga berwarna merah, kulit putih, produksi telur rendah namun pertumbuhan cepat.
  • Contoh kelas : kelas Inggris, kelas Asia
 c. Tipe dwiguna
     Ayam yang dapat dimanfaatkan menjadi ayam petelur ataupun pedaging, namun hasilnya tidak semaksimal ayam tipe lain. Ketika dijadikan ayam petelur maka jumlah telur tidak akan sebanyak dengan kelas petelur, dan ketika dijadikan kelas pedaging konversi pakannya tidak semaksimal pedaging, sehingga bobotnya tidak sebesar pedaging namun cukup besar dari ayam petelur.
  • Sifat : tenang
  • Karakteristik : tubuh sedang, produksi telur sedang, pertumbuhan sedang, kulit telur berwarna cokelat.
  • Contoh kelas :  Kelas Amerika

 4. Klasifikasi ayam di Indonesia

     Berdasarkan kondisi perkembangan peternakan ayam di Indonesia, secara garis besar klasifikasi ayam berdasarkan pada asal pembentukan ayam. Maka dapat diklasifikasikan menjadi ayam ras dan ayam lokal.

a. Ayam ras
    Ayam ras adalah ayam luar negeri yang bersifat unggul sesuai dengan tujuan pemeliharaan karena telah mengalami perbaikan mutu genetis. jenis ayam ini ada dua yaitu : petelur dan pedaging.

b. Ayam lokal atau buras (bukan ras)
    Ayam lokal adalah jenis ayam asli Indonesia, masih alami, dan belum banyak mengalami perbaikan mutu genetis. Ayam lokal juga disebut sebagai ayam buras.

Note : Ayam lokal dikembangkan masyarakat sehingga memiliki karakteristik yang relatif homogen, baik bentuk tubuh maupun warna bulu. Kemudian diberi nama berdasarkan daerah atau nama tertentu. Contoh : Ayam Kedu, Ayam Nunukan, Ayam Sentul. 

Sementara itu, ayam lokal yang dipelihara dimasyarakat pedesaan masih alami. Bentuk tubuh maupun warna bulu sangat seragam. Biasanya disebut sebagai ayam kampung. 


DAFTAR PUSTAKA

Suprijatna, et al. 2008. ILMU DASAR TERNAK UNGGAS. Jakarta : Penebar Swadaya

Sumber Gambar :
http://nataashter.blogspot.com/, diakses pada tanggal 10 Januari 2015, Pukul 00.45 WIB
http://peternakanuns.blogspot.com/, diakses pada tanggal 10 Januari 2015, Pukul 00.46 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar